Ketemu Dengan Hantu Cantik Di Siang Bolong - Mamad, Sih tukang ojek yang biasanya mangkal di tempat pertigaan Jatirogo tidak pernah menyangka akan bisa mendapatkan penumpang asing. Wanita yang sangat cantik itu diantarkan ke sebuah tempat searah dengan rumahnya didaerah Desa Bancang Kecamatan Sale.
Cerita Ketemu Dengan Hantu Cantik Di Siang Bolong
Lelaki yang beranak dua ini hanya bisa mengangguk saja saat ketika perempuan cantik ini untuk memintanya mengantar melewati selatan. "Lewat jalan kidul aja mas, adhem kan lewat alas," ucap sih perempuan itu sembari mengulungkan pada selembar uang puluhan ribu. "Nanti kalau sudah ingin sampai tempatku, tak langsung bilangin. Sampeyan sekrang jalan saja," lanjut perempuan itu sembari kini naik ke jok sepeda Mamad.
Tak lama Mamad sudah memasuki wilayah Tawaran. Tak ada lagi percakapan antara keduanya. Mamad hanya menunggu perintah saat perempuan itu hendak berhenti. Karena tidak pernah menceritakan dia hendak kemana. Tapi dari potongan dan pakaiannya perempuan cantik itu baru saja datang dari kota. Belanjaannya banyak sekali. Mungkin habis memborong di pasar Jatirogo, pikir Mamad.
Mendekati desa Bancang, tikungan kuburan dia berusaha mengintip perempuan itu dari spion. Karena hingga hampir mencapai desanya, perempuan cantik itu tidak juga bilang hendak turun dimana. Setengah tak percaya perempuan cantik itu sudah tak lagi duduk di belakangnya. Takut karena merasa telah membuat perempuan cantik itu jatuh, Mamad segera kembali menyisir perjalananya. Hingga ke pos ojek tempat dia mangkal, tak ada satupun orang yang ditanyainya mengerti keberadaan perempuan itu.
Semakin jengkel saat Mamad diledek oleh teman seprofesinya. "Kowe ki edan kok Pri, dari tadi kamu pulang sendirian. Tak pikir mau sarapan kok malah sekarang kembali lagi kesini. Malah ngoceh mencari perempuan cantik. Jangan-jangan kamu kelingan demenanmu," ledek kawan-kawan Mamad.
Ingin Daftar Permainan Games Judi Online Silahkan Saja Klik Dibawah Ini :
Mamad tak peduli dengan ocehan teman-temannya. Rasa bersalahnya menuntut dia untuk kembali mencari. Akhirnya lelaki pengojek ini memilih pulang kerumah. Karena istrinya meminta diantarkan ke pasar Jatirogo hendak membeli beras. Sampai di rumah dia tak berani cerita kepada isterinya. Takut istrinya justru menyalahkannya.
Lalu dia antar perempuan itu melintasi jalanan yang tadi dia lewati. Sembari mencari barangkali ada orang yang telah menemukan perempuan cantik yang tadi dia antar. Namun tetap saja sepanjang perjalanan tetap sepi seperti tak ada sesuatupun yang terjadi. Bahkan terlalu lengang dan sangat asing baginya. Padahal itu adalah jalanan yang tiap hari dia lalui.
Sesampainya di pasar jatirogo, Mamad termenung sembari menunggui motornya. Menunggu isterinya yang masuk ke dalam pasar berbelanja. Tak lama kemudian dari arah lain, Kasdi kawan Mamad membonceng istri Mamad. Melihat Mamad diam di pasar sang istri marah-marah. "Sampeyan ini kebacut maas... lha diminta ngantar aku ke pasar wae kok nggak mau," Lelaki ini semakin bingung. Tak ada sepatah kata yang keluar dari mulutnya. Mamad hanya berfikir, siapakah perempuan yang tadi dia antar dan sekarang masih di dalam pasar?
Setelah puas memarahi Mamad, sang isteri segera masuk ke pasar. Sedang Kasdi segera kembali ke pangkalan ojek. Namun tak berapa lama sang istri kembali lagi mendekatinya. "Ayo mas sudah cukup, kita pulang," sebagai pengganti rasa bersalahnya, Mamad segera mengambil belanjaan istrinya. "Tak bawanya saja mas, ora popo," ucap steri Mamad menarik tas belanjaan dan segera duduk di belakang Mamad.
Melintasi perempatan lampu merah Jatirogo, sejenak Mamad berhenti. Lalu melanjutkan perjalanan ke arah selatan. Melintasi kuburan selatan Jatirogo, sang isteri menepuk pundak Mamad. Karena dikira keberatan maka Mamad pun berinisiatif membawakan belanjaan hendak diletakkan di depannya. "Aku berhenti sini saja ya mas, matur suwun," setelah berkata demikian perempuan itu sudah tidak ada lagi. Mamad lunglai untuk beberapa saat. Matanya gelap dan untuk sejenak tidak mengingat apa lagi. baru tersadar ketika bau minyak kayu putih memenuhi hidungnya.
Tetangga lalu mengerumuninya di kamar sempit milik Mamad. Melihat Mamad membuka mata, seorang tetangga langsung nyeletuk. "Lha piye critane kok sampeyan ini bisa pingsan di tengah-tengah kuburan?" Mamad hanya bisa diam. berusaha mengingat dalam kejadian yang baru saja menimpanya. Sepotong-sepotong mulai lah terlihat wajah sih perempuan yang baru saja tadi diboncengnya. Mamad meraba dalam saku kanannya dan juga uang puluhan ribu pemberian sih perempuan misterius itu kini masih ada.
Silahkan Klik langsung Permainan Di Bawah Ini :
Bonus PromoNew Member 10%
Bonus Referral Hingga 20%
Bonus PromoNew Member 10%
Bonus Referral Hingga 20%
Bonus Promo New Member 10%
