TEMPAT PESUGIHAN NGUJANG DI JAWA TIMUR YANG BANYAK MENYIMPAN MISTERI
Tempat Pesugihan Ngujang di Jawa Timur Yang Banyak Menyimpan Misteri - “Dimana ada kehidupan disitu ada kepercayaan” demikian kiranya ungkapan yang tepat bagi masyarakat Indonesia pada masa lalu yang banyak memiliki kepercayaan terhadap hal-hal gaib. Tak berbeda dengan daerah lain seperti jawa tengah dan jawa barat tempat pesugihan di jawa timur juga kerap menjadi perbincangan serta tujuan para pelaku pesugihan dalam menggapai tujuannya.
Tempat pesugihan di Jawa Timur menjadi sebuah magnet bagi kalangan orang-orang tertentu yang sengaja mencari dan meniti jalan gelap guna mewujudkan keinginan untuk menjadi orang berkecukupan di dunia. Dalam faktanya tak sekedar mereka yang terhimpit masalah ekonomi semata yang nekat melakukan ritual mencari pesugihan melainkan juga mereka yang beranggapan jika kehidupan di dunia ini harus berkelimang harta tanpa melihat benar tidaknya cara yang mereka tempuh.
Kesenjangan sosial serta gaya hidup manusia diduga kuat membuat maraknya praktek ritual pesugihan di Jawa Timur yang hingga kini masih sangat kontroversi ini terjadi. Eyang katakan sangat kontroversi karena memang ada orang yang membenarkan tindakan tersebut namun ada pula sebagian orang yang benar-benar mengutuk ritual-ritual pesugihan yang dianggap sesat. Berikut sekilas tentang tempat pesugihan Ngujang di Jawa Timur yang hingga kini masih banyak menyimpan misteri.
Ngujang Tulungagung Jawa Timur
Lokasi pesugihan pertama berada di wilayah Ngujang Tulungagung. Di wilayah ini terdapat salah satu makam keramat dan penuh misteri, terlebih makam ini menjadi hunian puluhan bahkan ratusan kera. Entah ada kaitannya atau tidak yang jelas mayoritas pelaku pesugihan yang mendatangi Makam Ngujang berkeinginan untuk melakukan ritual pesugihan dengan memuja siluman kera dengan bantuan orang yang dianggap memiliki kemampuan berkomunikasi dengan penunggu gaib makam tersebut.
Sejak awal keberadaan monyet-monyet di makam Ngujang memang sangat mistis, bahkan beberapa cerita yang entah darimana awalnya mengatakan jika monyet-monyet tersebut dulunya bermula dari dua santri dari salah satu pondok pesantren yang berada tidak jauh dari tempat tersebut. Singkatnya santri yang diceritakan ngeyel dan susah dinasehati tersebut malah enak-enakan memanjat pohon ketika datang waktu mengaji. Setelah peristiwa itu Sang Kyai atau guru dari kedua santri tersebut mengutuk keduanya menjadi seekor monyet. Legenda inilah yang hingga kini masih banyak di percaya masyarakat sekitar sehingga keberadaan monyet-monyet di makam Ngujang sangat dianggap keramat.
Dalam sebuah ritual, pelaku pesugihan diceritakan harus menyediakan tumbal dan sesaji bagi siluman kera atau monyet penguasa makam Ngujang. Entah melewati berapa tahapan ritual dan semedi konon setelah berhasil sang pelaku pesugihan akan mendapatkan kera peliharaan yang diyakini mampu mendatangkan rejeki. Tak heran jika pesugihan ini kerap disebut dengan pesugihan kera ngujang tulungagung karena memang ritualnya dilakukan di tempat pesugihan di Jawa Timur.