Selasa, 11 Oktober 2016

nathalia

CERITA MISTERI | KENANGAN SERAM DI RUMAH SAKIT

KENANGAN SERAM DI RUMAH SAKIT


Cerita Misteri : Kenangan Seram Di Rumah Sakit - Hai namaku Sonika Meliyanti, biar gampang panggil aja aku Ika. Ini adalah kiriman aku yang pertama, dan cerita ini kuambil dari pengalamanku sendiri. Langsung aja kali ya. Hari itu adalah hari yang tidak pernah aku inginkan. Aku harus dirawat inap selama beberapa hari disebuah Rumah sakit Swasta. Aku harus dirawat inap karna aku harus transfusi darah. Aku kekurangan sel darah merah karna aku mengalami ketidakstabilan hormon yang aku alami dulu karna aku terlalu berpikir keras menyiapkan tugas yang menumpuk sebelum UN, tapi sekarang alahamdulilah aku sudah pulih.

Pada awalnya aku merasa nyaman-nyaman saja dikamar yang aku tempati ini, karna aku tidak gabung sama pasien lain, namanya juga Rumah Sakit Swasta, jadi ya begitulah. Ketidaknyamanan mulai aku rasakan saat malam kedua aku dirawat disana. Malam itu tepat pukul 23:35, hampir tengah malam aku belum bisa memejamkan mata. Ibuku sudah terlelap sejak 2 jam yang lalu, mungkin beliau kelelahan mengurus masalah donor darah untukku tadi sore, karna aku harus segera melakukan transfusi darah. Aku mulai jenuh dengan suasana malam yang membosankan, hanya ditemani suara TV yang menyala dan suara detik jarum jam.

Namun, suasana yang membosankan tiba-tiba mulai berubah. Aku merasa ada yang berbisik padaku “Hay gadis manis” aku melihat Ibuku yang masih terlelap diatas kasur santai yang beliau bawa dari rumah. Aku tidak tega membangunkannya, “Ibu pasti sangat lelah, ah sudahlah mungkin bisikan itu hanya perasaanku saja” pikirku dalam hati. Aku mengotak-atik remot TV untuk mencari acara yang menyenangkan supaya rasa jenuhku hilang.

Namun aku mendengar bisikan itu sekali lagi, “Hay gadis manis, aku tau apa yang kau butuhkan”. Aku mulai merasa takut sekali, tapi aku tidak ingin membangunkan Ibu. Aku memaksa mataku untuk terpejam dan tertidur, namun tetap tidak bisa. Suara itu terdengar kembali, namun suara itu diikuti oleh sosok yang memiliki suara tersebut. Seorang wanita berseragam seperti seragam suster yang merawatku, awalnya aku mengira itu memang suster yang bertugas merawatku, namun aku baru menyadari ada yang aneh pada suster tersebut.

Saat melihat kondisi seragamnya yang kotor dan basah. Pandangan matanya yang tajam menatapku membuat aku ingin segera membangunkan Ibu, tapi ketika aku menurunkan kakiku untuk mendekati Ibu, aku melihat Ibu sudah tidak ada ditempatnya tidur tadi. Aku mulai cemas dan takut, wanita itu mulai mendekatiku dengan penampilan yang semakin tidak karuan. Rambut yang acak-acakan dan basah serta mengeluarkan bau amis yang sangat menyengat membuat perutku serasa diaduk-aduk.

Sosok itu membawa banyak kantong berisi darah, “Pasti ini yang kau butuhkan, ambil ini gadis manis!”. Sosok yang menyeramkan itu melemparkan kantong-kantong tersebut padaku. Aku melempar kantong tersebut karna kantong-kantong itu bocor dan darahnya berceceran dimana-mana. Sosok itu marah dan semakin memperlihatkan wajahnya yang menyeramkan, “Ambil lagi kantong itu!!”. Aku berteriak memanggil Ibu, namun Ibu tidak kunjung datang. Aku hanya bisa meringkuk dan menangis diatas tempat tidur berharap ada yang menolongku.

Sosok tersebut semakin marah dan mengacak-acak ruangan. Aku semakin lemas, keringat dingin membasahi tubuhku, seketika itu pun Ibu datang bersama Suster yang merawatku. Ternyata Ibu dari tadi melihat aku dari luar, Ibu mengatakan kalau aku berteriak dan barang-barang yang ada didekatku terlempar sendiri. ”Ibu tidak melihat sosok yang kulihat tadi, aku tidak akan mengatakannya pada Ibu, aku takut Ibu semakin cemas padaku”, ujarku dalam hati.

Ibu memelukku erat, “Kau tidak apa-apakan nak?”, “Iya Ibu aku baik-baik aja kog”. Aku melihat kelantai dan bajuku, ceceran darah itu menghilang, namun sosok tersebut tidak ikut hilang, dia berdiri dipojok kamar sambil memperhatikanku. Aku mencoba menghiraukannya, aku tidak ingin memperhatikannya, aku takut nanti dia kembali menyerangku dengan kantong darah.

Sosok tersebut tidak mau pergi dan terus memperhatikanku, aku meminta Ibu untuk tidur disebelahku. Aku merasa nyaman berada dipelukan Ibu dan perlahan-lahan mulai terpejam. Pagi haripun tiba, Suster yang merawatku masuk dan mengganti kantong darahku yang habis dengan yang baru. Aku menceritakan apa yang sebenarnya terjadi semalam. Suster mengatakan bahwa memang ada kasus kematian seorang suster yang terjadi beberapa tahun lalu, Suster tersebut meninggal karna tenggelam saat akan membersihkan baju seragamnya yang kotor.

Awalnya dia bertugas merawat seorang pasien yang membutuhkan transfusi darah, saat akan menukar kantong darah pasien, tiba-tiba kantong tersebut bocor dan darah mengotori tubuhnya. Dia ingin membersihkan dirinya, namun ternyata air sedang mati saat itu, dia pun menuju kolam yang berada dibelakang kamar rawat inapku ini, saat sedang membersihkan Suster itu terpeleset dan kecebur. Dia tidak bisa berenang, dia hanya bisa berteriak minta tolong, sampai akhirnya suster itu tak sadarkan diri, mayatnya terapung, dan baru diketahui 2 hari setelahnya.

Konon katanya, arwah Suster tersebut sering mendatangi pasien yang sedang transfusi darah, biasanya dia selalu memberikan kantung-kantung darah pada pasien tersebut. Semenjak kejadian itu, aku dipindahkan kekamar lain, karna takut terjadi hal yang semakin buruk. Setelah 3 hari aku dirawat, keadaanku mulai pulih dan bisa melakukan kegiatan seperti biasa lagi.

Pengalaman yang gak biasa itu aku jadikan kenangan yang paling tak terlupakan karna memang aku tipe orang yang menyukai hal-hal yang menegangkan. Hal yang kualami ini merupakan kali pertamanya dan benar-benar melihat dan merasakannya secara langsung. Okeh, kalo ceritanya kurang seram harap dimaklumi aja ya, karna ini cerita pertama yang aku kirim. Sekian dan Terimakasih.

BCA - BNI - MANDIRI - BRI - DANAMON

POKERKIUKIU
15.000
DAFTAR

POKERVOVO
25.000
DAFTAR

AYO99
25.000
DAFTAR

QQDOMINO
50.000
DAFTAR

DAFTAR
BandarQiu
25.000


nathalia

About nathalia -

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :