ASAL USUL PERSUGIHAN NYAI PUSPO CEMPOKO KABONGAN REMBANG
Cerita Asal Usul Nyai Puspo Cempoko Kambongan Rembang
Pesugihan Nyai Puspo Cempoko banyak memberi warna dalam cerita di wilayah Jawa Barat karena memang tempat pemujaannya berada di daerah Kabongan Rembang Jawa Barat. Dimana di sana terdapat suatu makam yang diyakini menjadi tempat bersemayam Nyi Puspo. Meski demikian tak banyak orang yang mengetahui asal usul dari makhluk gaib penguasa makam Kabongan tersebut.
Layaknya tujuan dalam sebuah pemujaan sesat lainnya persekutuan dengan penunggu makam Kabongan juga ditujukan untuk mendapatkan harta kekayaan mulai meminta penglaris dagangan, meminta uang melimpah, harta mewah, dan lain sebagainya. Di bawah ini akan sedikit kami uraikan mulai dari asal usul pesugihan Nyai Puspo Cempoko Kabongan Rembang yang banyak dikenal masyarakat Jawa Barat.
Nyi Puspo merupakan salah satu makhluk gaib yang diyakini menjadi penunggu sebuah makam kuno di wilayah Kabongan Rembang Jawa Barat. Meskipun tidak banyak sumber yang menyebutkan asal usul Nyai Puspo Cempoko namun dalam sebuah legenda dan mitos masyarakat sekitar nama tersebut sudah banyak diperbincangkan sejak lama oleh masyarakat Rembang dan Jawa Barat pada umumnya.
Menjadi sebuah negara bagian di kerajaan Majapahit Rembang memang cukup berpotensi dalam pertumbuhan laju ekonomi kerakyatan pada masa lalu. Selain berdekatan dengan pantai utara wilayah Rembang juga menjadi wilayah makmur karena tanahnya yang subur dan menghasilkan banyak hasil bumi untuk diperdagangkan.
Siapa sangka di balik kemakmura Rembang pada masa lalu terdapat cerita yang cukup fenomenal, ya kisah tersebut meceritakan tentang Nyai Puspo Cempoko yakni seorang anak perempuan dari salah satu tokoh ternama di Rembang yang menjadi korban otoriter dan materialistik dari orang tua tuanya.
Konon pada masa lalu wilayah Rembang termasuk daerah kekuasaan Majapahit dan harus tunduk patuh dalam membayar upeti pada kerajaan. Suatu ketika dalam sebuah kunjungan panglima kerajaan Majapahit yang membawahi kekuasaan wilayah barat meminta Nyi Puspo untuk dipersunt!ng menjadi istrinya dan membujuk orang tuanya dengan iming-iming harta dan kedudukan. Panglima tersebut telah terkesima dengan kecantikan Nyi Puspo yang terlihat anggun dan sempurna.
Nyi Puspo yang pada waktu itu diyakini masih berumur belasan tahun dengan keras menolak keinginan orang tuanya dan memilih untuk melarikan diri ke hutan belantara yang kini berada di wilayah Kabongan, salah satu desa di Rembang. Di tempat tersebut Nyai Puspo Cempoko melarikan diri dan bersembunyi dari kejaran prajurit suruhan orang tuanya hingga puluhan tahun. Bahkan sampai ajal menjemputnya ia tetap tidak kembali pada keluarganya dan memilih hidup bersama rakyat jelata di sekitar Kabongan hingga maut menjemputnya jasatnya pun disemayamkan di wilayah tersebut yang kini banyak didatangi para peziarah untuk mencari berkah dan meminta kekayaan.
Makam di wilayah Kabongan Rembang yang diyakini sebagai tempat persemayaman jasat Nyi Puspo hingga saat ini banyak di datangi peziarah dari berbagai daerah baik Jawa Barat, Jawa Tengah, maupun Jawa Timur. Di makam tersebut ada beberapa yang berniat untuk mengalap berkah namun ada pula yang lebih ekstrim yakni sengaja meminta kekayaan dan penglarisan dari usaha mereka.
Sosok gaib pengusa makam Kabongan yang diyakini sebagai Nyi Puspo memang dikenal banyak membantu dan mengabulkan orang-orang yang meminta kepadanya mulai dari kalangan yang meminta kedudukan, harta benda, perlindungan, hingga kekayaan.
Konon dalam sebuah prosesi seseorang akan melakukan ritual pemanggilan Nyai Puspo Cempoko dengan membakar kemenyan serta mempersembahkan sesaji hingga makhluk yang diharapkan hadir di hadapannya. Dari sana sang pelaku akan meminta apa yang mereka keinginan entah itu perlindungan, kedudukan, maupun kekayaan.
Hampir sama dengan jenis pesugihan lain seperti pesugihan nyi roro kidul dan nyi blorong makhluk gaib yang berwujud layaknya wanita cantik tersebut meminta syarat bagi para sekutunya. Konon dalam perjanjian tersebut si pemuja akan dijadikan sebagai suami dari Nyi Puspo dan berkewajiban memberikan nafkah secara lahiriah kapan saja sang pujaan meminta.
Sungguh suatu fenomena yang sangat sulit dibuktikan dan dilogika dengan akal sehat dimana sejak perjanjian tersebut diucapkan si pemuja akan mendapatkan harta melimpah dan selalu diiringi kelancaran rezeki. Namun ternyata pesugihan Nyi Puspo Cempoko tak cukup disitu saja karena pelaku pesugihan disyaratkan memberikan kamar pada Nyai Puspo di dalam rumahnya. Pada waktu-waktu tertentu konon Nyai Puspo akan hadir di kamar tersebut dan meminta si pelaku pesugihan memberikan kewajibannya.
Terlepas dari asal usul pesugihan Nyai Puspo Cempoko Kabongan Rembang di atas sebagai manusia berakal dan beriman tentu kita harus mewaspadai tipu daya setan dan jin yang bisa jadi mengaku dan memanfaatkan situasi untuk menyesatkan manusia. Demikian sedikit cerita tentang sebuah legenda ini semoga dapat kita jadikan sebagai hiburan semata.